Untuk Sayap Patah

Mungkin aku terlalu bodoh, untuk mengartikan katamu. Mungkin aku sangat bodoh, untuk mengartikan tingkahmu. Karena tak kulihat lagi senyum ikhlas untukku, dan entah kemana senyum itu pergi, untuk siapa senyum itu tertaut. Sayap patah yang kini mampu terbang tinggi, tak lagi hadir dalam mimpi. Hingga sampai ayam jago memamerkan ndah suaranya, aku hanya duduk dengan otak penuh tanya. Tetaplah tersenyum, meski pada akhirnya aku hanya bisa menikmati senyummu dari jauh. Tapi senyumku tetap untukmu, meski hatiku tak seindah senyumku. Tapi tawaku tetap untukmu, meski jiwaku tak seriang tawaku.
Keep smile, aku tetap suka senyummu!

No Response to "Untuk Sayap Patah"

Post a Comment