mungkin ini yang dia katakan.


lelah aku mendengar bising suara mobil yang tak pernah berhenti menghiasi gendang telinga, berkumpul bersama sinar sang mentari yang menghujani aku dengan sengatan panasnya. Gemerincing suara gitar kecil sudah tak mampu aku dengar, sebab lelahnya jemariku sudah enggan menari- nari bersama kidung kesedihan. Gelak tawa dan canda riang di sekitarku seakan membenamkan aku kedalam lubang ketakberdayaan, tak sedikitpun tatapan mata yang hinggap pada tubuh kecil ini. Hati yang bersemayam di dada mereka tak sanggup membuat bibir tersenyum padaku, teretutup bekunya otak yang tak tau terisi apa.


Panas yang sudah lama menyiksa aku, kini menghilang. Angin berhembus menyapa raut yang kusut, di bawah langit senja yang kali ini tampak indah. Kuletakkan teman kecilku di sudut dinding, membiarkannya bernafas. Kusandarkan tubuhku yang sudah tak mampu lagi berdiri, bersama belaian asap yang menghangatkan. Tuhan, apakah benar Engkau sayang aku ?. Lantas kenapa aku disini ?, duduk dan tidur beratap angungnya ciptaan-MU. Bukan diatas kasur empuk, dan berteman lembutnya belaian tangan seorang ibu. Atau karena manusia- manusia yang sudah buta ? tak mampu melihatku. Yang enggan mengulurkan tangannya kepadaku, untuk sekedar memberi rizki yang Engkau titipkan. Sungguh aku tidak mengerti, Tuhan.


“Mungkin ini yang dia katakan”

1 Response to mungkin ini yang dia katakan.

September 1, 2007 at 6:21 AM

wow....!jajal

Post a Comment