Ketakfahaman Panjul

Langkah kaki Panjul terhenti, sejenak angin kehidupan menerpa tubuhnya. Terduduk di bawah pohon yang rindang, untuk sekedar menenangkan hatinya. Dalam hatinya terdengar sebuah tanya, “ aku sudah mencoba melangkah dengan hati- hati, bahkan mungkin sangat hati- hati. Sebab ada rasa takut, ketika aku langkahkan kaki ini ada orang yang terluka. Aku tidak mau atas perangaiku, ada fitnah yang tercipta. Tapi semakin aku hati- hati, kenapa masih saja tercipta tanya- tanya yang aku sendiri tak mengerti “. Panjul terlihat murung, meletakkan kedua tangannya di mukanya. Selanjutnya terdengar nafas panjang, dengan tatapan mata lurus meski tak tau apa yang sebenarnya dia lihat. “ Aku mencoba untuk berjalan lurus, serta memperhatikan di sekililingku. Untuk melihat dan tersenyum dengan siapa pun, dengan harapan tidak ada luka setelahnya “, terdengar lagi celoteh hatinya. “ Tapi masih saja ada tudingan- tudingan yang membuatku terpojok, yang memaksaku untuk peduli meski sebenarnya aku tak mau peduli. Apakah memang ini kehidupan, semua yang aku lakukan terlihat salah di mata manusia lain. Apakah akan terus ada bualan- bualan, yang menusuk- nusuk gendang telinga hingga sampai mampu menyayat hati. Aku tak faham semua ini, sungguh….!!!

No Response to "Ketakfahaman Panjul"

Post a Comment