Kesetiaan dan Persaudaraan

Seperti biasa, awal coretan ini adalah dari kutbah jum’at. Tapi kali ini bukan dari si khatib, tapi dari makhluk Tuhan yang lain. Khutbah pada sholat jum’at waktu itu tidak ada greget sama sekali buat ngedengerin, karena temanya sudah sering di sampaikan. Jadi ya terpaksa aku hanya sayup- sayup mendengarkan, bahkan sesekali ngantuk. Tapi saat aku mulai ngantuk, ada hal yang menarik perhatianku. Ada dua ekor semut yang tampak di samping aku duduk, karena aku duduk pas disamping tembok Masjid. Aku sendiri kurang tahu dari mana dua ekor semut itu datang, tiba- tiba aku lihat di sampingku. Tapi yang lebih menaraik perhatianku, salah satu dari dua semut itu sudah mati. Dan lagi- lagi aku tidak tau kenapa semut itu mati, karena aku bener- bener baru memperhatikan mereka.

Aku melihat semut yang masih mencoba membawa temannya yang sudah mati itu, tapi kelihatannya dia tidak mampu mengangkat. Lalu semut hidup itu berputar- putar di sekuliling tempat itu, mungkin mencari semut lain untuk membantu dia. Tapi tidak ada seekor semut lain yang melintas, berari semut hidup itu harus membawa temennya yang sudah mati itu sendirian. Dengan susah payah, semut itu mengangkat temennya. Karena badannya yang lebih kecil jadi beberapa kali gagal, tapi dia terus mencoba. Sampai akhirnya semut itu berhasil mengangkat badan temennya yang sudah mati. Dengan tertatih, semut itu berjalan sambil mengangkat badan temennya. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh bagi seekor semut, akhirnya tiba di pintu rumah mereka. Dan semut itu membawa masuk temennya yang sudah mati kedalam rumah.

Sebuah pemandangan yang mungkin sering terjadi di dunia semut, atau mungkin di dunia binatang. Tapi aku sendiri baru memperhatikan, jadi aku baru tau hebatnya kesetia n persaudaraan mereka.

2 Response to Kesetiaan dan Persaudaraan

February 14, 2008 at 9:05 AM

pertamax
ini mau jumatan atau jadi pengamat semut.hee.

February 19, 2008 at 3:22 PM

seandainya manusia mau melihat dan belajar pd semut mungkin ga akan ada pertikaian di bumi ini...

Post a Comment