Susahnya istiqomah dalam perubahan

Ramadhan memang bulan penuh berkah, penuh dengan hidayah. Itu terlihat dari beberapa muslim yang berniat untuk hijrah, berubah dari sikap yang selama ini menentang Allah, berusaha menjadi pribadi yang cinta dan taat kepada Allah. Begitu juga dengan salah satu temenku, sebut saja namanya “paijo” (maaf, kesamaan nama tidak di sengaja). Malam pertama bulan Ramadhan mulai terlihat perubahan ada pada dirinya, sholat yang sebelumnya jarang dikerjakan, mulai serius di dirikan. Malam itu pun paijo berkata, “dhe, ba’da subuh besok, kita baca qur’an bersama- sama ya”. Subhanallah, apakah hidayah-MU sudah melekat dalam hatinya? Semoga akan terjaga dengan baik.

Hari- hari di bulan Ramadhan berjalan dengan baik, perangai paijo pun menunjukkan hal yang positif. Setiap sedang jalan dengan dia, setiap adzan berkumandang, paijo langsung cari Masjid untuk segera menunaikan kewajiban sebagai hamba. Al-qur’an selalu dia baca setelah menunaikan sholat, bahkan dia minjem Al-qur’an punyaku yang lebih jelas tulisannya. Bahkan di laptop miliknya sudah terhapus semua mp3 yang ada, kecuali mp3 Al-qur’an. Dia bilang, “semua yang musik itu haram, bahkan kita tidak boleh memainkan alat- alat musik yang ada”. Meski aku tidak setuju dengan statement yang di ucapkannya, tapi biarlah dia meyakini apa yang telah di yakininya. Yang aku syukuri adalah perubahan positif yang ada pada dirinya, dan semoga akan tetap di jaganya dengan baik.

Sampai waktunya aku mudik, dan sejak saat itu aku tidak memperhatikan perubahan yang di lakukan oleh paijo. Dan akhirnya tiba hari kemenangan, hari yang di tunggu- tunggu, tapi banyak orang yang menangis saat bulan Ramadhan pergi meninggalkan mereka. Saatnya untuk kembali berjuang, mencari ilmu Allah yang tidak ada batasnya.

Paijo belum datang, ketika aku sampai. Aku penasaran, apakah paijo masih seperti pada bulan Ramadhan atau tidak. Sore harinya paijo sudah ada, saat aku baru pulang dari warnet. Belum ternilai perubahan baik atau buruk yang bisa aku lihat dari dirinya, yang aku lihat hanya rokok yang dia hisap. Sebelumnya dia sudah mengurangi hisapan rokok, karena dia bilang rokok itu haram. Sampai ke esokan harinya, temenku yang laen datang. Dia bilang, “semalem paijo minum alkohol sampai mabuk”. Astaghfirullah, sebegitu pendek waktu paijo untuk menikmati hidayah Allah. Sebegitu susah untuk istiqomah di jalan Allah, susahnya untuk tetap istiqomah dalam perubahan.

2 Response to Susahnya istiqomah dalam perubahan

Anonymous
October 16, 2008 at 8:28 AM

Keep Spirit Bro...
Perubahan itu harus... Istiqomah itu butuh perjuangan...

“Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Ilmu yang di maksud terdapat didalam Al-Qur’an maupun Hadits bukanlah ilmu-ilmu yang bersifat keduniaan, akan tetapi yang dimaksud adalah ilmu agama, sebagaimana yang di-katakan oleh Imam Ibnu Hajar Al Asqalani : “Dan yang dimaksud dengan ilmu adalah ilmu syar’i” (Lihat Fathul Baari I:170)

SO saling menasehati dlm kebenaran dan kesabaran

Anonymous
October 18, 2008 at 10:35 PM

Semua butuh proses bro, karna cuma lo doank yang disono, ya.. tolong diajak kembali ke jalan yang bener. jgn pernah menyerah untuk menunjukkan kebenaran pada seseorang

Post a Comment