Makasih Njul....!!!

Suatu hari Panjul dan salah satu temannya ( sebut saja Paijo ) sedang asik menikmati teh panas, di tempat biasa mereka nongkrong ( angkringan ). ” Njul, kenapa ya aku susah banget menghentikan kebiasaan mabukku ? Sebenarnya aku pengen berhenti mengkonsumsi minuman keras itu, tapi kalo aku dah diajak ma temen- temen pasti aku ikut ”, Paijo membuka pembicaraan. ” Aku juga jarang sekali sholat, aku sholat cuma kalo bener- bener pengen dan itu pun sangat jarang ”, lanjul Paijo. Panjul memperhatikan bener- bener ucapan temenya itu, karena sangat jarang Paijo ngomongin masalah seperti ini. ” Kamu tau kalo mabuk itu salah ? kamu juga sadar kalo gak sholat itu dosa ? ”, tanya Panjul kepada Paijo. ” Aku tau dan sadar banget Njul ”, jawab Paijo. ” Trus kenapa kamu mengikuti yang salah, dan tidak mendengarkan suara hati kamu ? ”, Panjul kembali bertanya. ” Itulah yang aku gak tau, kenapa aku selalu kalah sama ocehan- ocehan setan ”, sahut Paijo. Panjul diam sebentar, sambil meminum teh panasnya. ” Gini aja Jo, aku mau tanya sama kamu. Seandainya kamu menciptakan sebuah robot, dan dia gak ngikutin apa yang kamu suruh. Kamu nyuruh kekanan, robotmu malah jalan ke kiri. Kamu nyuruh maju, robotmu malah jalan mundur. Apa perasaan dan tindakan kamu terhadap robot itu ? ”, Panjul kembali bertanya sama temanya itu. Paijo terlihat terdiam sebentar, sambil mengangkat gelasnya dan mendekatkan ke mulutnya. ” Aku pasti marah Njul, dan mungkin tak tendang robot itu. Aku dah capek- capek membuat robot, robot itu malah gak ngikutin perintahku ”, jawab Paijo tegas. ” Trus apa hubunganya dengan pertanyaanku tadi Njul ? ”, lanjut Paijo bingung. ” itu sebagai perumpaan aja Jo ”, jawab Panjul santai. ” Perumpamaan..? ”, Paijo tambah bingung ditandai dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. ” Kamu sebagai manusia, saat kamu menciptakan robot pasti bertujuan agar robot itu akan patuh kepada perintahmu. Ya kan ? ”, lanjut Panjul. ” Tentunya ”, jawab Paijo. ” Jo, Allah nyiptain manusia itu untuk menyembah-NYA, patuh kepada perintah-NYA. Bukan untuk berpaling dari perintah-NYA, apalagi menentang-NYA ”, jelas Panjul serius. ” begitu juga Allah menciptakan kamu Jo, tentunya kamu di suruh untuk sujud dan mematuhi perintah-NYA ”, lanjut Panjul sambil menatap wajah Paijo, dan Paijo pun sangat serius mendengarkan kata- kata dari temennya itu. ” Tapi apa yang kamu perbuat ? kamu disuruh bersujud, tapi kamu sangat jarang melakukannya. Kamu dilarang mengkonsumsi minuman keras, tapi kamu malah menelannya dengan santainya ”. ” trus apakah Allah juga marah sama aku ? ”, tanya Paijo serius. ” Kan kamu bisa ngerasain, apakah Allah marah sama kamu atau gak ”, jawab Panjul. ” Bagaimana aku tau Njul ? ”, Paijo kembali bingung. ” Aku juga gak tau, apakah Allah marah sama kamu atau gak. Tapi yang jelas DIA masih sayang sama kamu, DIA masih memberikan kesempatan sama kamu ”. ” Kok kamu tau Njul ? ”, kebingungan terlihat dari raut wajahnya. ” Kamu sadar gak sekarang kamu masih hidup ?, kamu masih menghela nafas yang Allah berikan sama kamu. Sehingga kamu masih bisa menikmati alam ini, mendengar, mencium, merasakan, dan melihat keagungan ciptaan Allah. Dan Allah masih memberikan kepada kamu kesehatan, sehingga kamu masih bisa duduk disini bersama aku sekarang. Allah masih memberikan kamu rezeki, sehingga kamu bisa kuliah disini sekarang. Apa kamu anggap itu semua bukan kasih sayang dari Allah yang sangat besar, yang dianugerahkan sama kamu ?. Meskipun DIA tau kamu sering berpaling dari perintah-NYA, sering melanggar aturan- aturan-NYA, tapi tak terhenti kasih sayang itu DIA berikan sama kamu. Setiap manusia mempunyai dosa Njul, begitu juga aku dan kamu. Tapi bagaimana manusia menyikapi dosa yang telah diperbuat, itu yang terpenting. Allah Maha Penerima Taubat, asalkan kita bener- bener untuk memperbaiki diri dan berjanji untuk tidak mengulangi dosa itu. Fikirkan itu Jo, sebelum nafas yang masih ada dalam paru- parumu diambil. Sebelum ruh ini di ajak kembali kepada-NYA, dan mempertanggung jawabkan segala amalan kita selama di dunia ”. Paijo terdiam, begitu juga Panjul. Tidak ada suara begitu lama, yang terdengar hanya suara kendaraan yang berlalu lalang. Sampai terdengar dari mulut Paijo, ” Makasih Njul.....!!!! ”.

No Response to "Makasih Njul....!!!"

Post a Comment