Keinginan Yang Tertunda

Malam ini terasa males banget, di depan komputer, sesekali di hadapan buku yang kemaren aku pinjem dari temenku. Lantas terpikir oleh otakku, beberapa hal yang pengen aku miliki. Banyak sekali hal yang apengen aku lakukan, dan yang pengen aku miliki.

Baju muslim ( koko ), pengen banget aku beli. Setelah kemaren aku lihat di mall, sangat indah dan sangat cocok kalau aku pake. Hitam, dengan beberapa corak yang menawan.

Sarung, itu juga pengen aku beli. Sarung yang bawa ke kota ini, sudah mulai kusam. Ya maklum, sudah hampir tiga tahun. Sarung yang dirumah masih bagus- bagus, tapi kalau aku pulang pasti aku lupa untuk menggantikannya dengan sarung yang di kota ini.

Al-qur’an, yang disertai terjemahan. Tidak terlalu besar, dan juga tidak terlalu kecil. Dan bisa di masukkan ke dalam tas, biar bisa aku bawa ke mana- mana. Sekarang aku punya dua Al-qur’an, satu berukuran besar dan satunya berukuran sedang. Tapi dua- duanya tidak ada terjemahannya, lihat Al-qur’an digital di komputerku kalau mau ngerti maksudnya. Maklum seorang muslim yang bodoh, dan sedang berusaha untuk menjadi pintar.

Pergi ke Bali akhir semester ini, bareng ma temen- temen. Habis pusing ujian, pergi refreshing, melupakan hasil ujian yang belum keluar. Terdengar sangat indah, meskipun tidak tahu hasil ujian bagus atau tidak.

Keinginan- keingina itu, dengan terpaksa aku tunda dan aku simpan baik- baik. Duitku sekarang belum cukup untuk memenuhi semua keinginanku, bahkan belum ada separohnya. Tidak mungkin minta sama ortu, malu berat buat aku. Sudah minta duit banyak banget buat kuliah plus hidup di kota orang, harus minta lagi buat kebutuhan- kebutuhan yang tidak terkait dengan kuliah ? betapa kejamnya diriku pada mereka, kalau aku melakukannya. Biarlah menjadi puing yang ada dalam anganku, dan suatu saat akan aku ambil untuk aku wujudkan.

No Response to "Keinginan Yang Tertunda"

Post a Comment