Professional = Ciuman

“ ciuman itu hanya bagian dari professionalisme aku sebagai pemain film “, kira- kira seperti itu kata- kata yang terucap dari salah seorang pemain film saat ditanya mengapa dia berani melakukan adegan ciuman dalam sebuah film. Mungkin benar kata- kata yang terucap tadi, karena banyak sekali kita bisa lihat film buatan anak negri yang menyuguhkan adegan ciuman antara laki- laki dan perempuan. Seperti tidak ada rasa malu atau canggung, mereka dengan senang hati melakukan hal yang sebenarnya tidak pantas dilakukan oleh manusia yang bukan suami istri. Bahkan yang sudah halal melakukan hal itu pun (pasutri), tidak diperbolehkan di pertontonkan kepada khalayak ramai. Apalagi adegan ciuman dalam film itu akan di sebar, dan di tonton oleh banyak manusia. Terus, tontonan apa yang akan kita dapat? Sebuah tontonan yang akan membuat kita ikut- ikutan dengan apa yang para pemain film lakukan. Bahkan banyak juga film yang menyuguhkan adegan- adegan syur lainnya, seperti berpakaian yang sangat minim ( meski aku lebih suka menyebut telanjang ). Terus pendidikan apa yang kita dapat dari tontonan seperti itu? Sex education-kah? Aku kira tidak. Bahkan sekarang banyak sekali anak- anak yang melakukan sex terlalu dini, kita bisa lihat dari berita- berita yang menayangakan anak di bawah umur memperkosa teman sekelasnya. Kenapa para pekerja film tidak memikirkan dampak dari film yang di buat? Sebuah coretan-kusam dalam dunia film.

No Response to "Professional = Ciuman"

Post a Comment