Seandainya

Marhaban Ya Ramadhan, itulah yang terucap dari kebanyakan umat muslim. Bulan Ramadhan kembali menghampiri umat muslim, dengan segala keberkahannya. Masjid- Masjid ramai mempersiapkan diri untuk semua kegiatan pada bulan Ramadhan, anak- anak sampai Bapak- bapak bekerja sama untuk membersihkan, ataupun mempercantik tampilan Masjid.

Malam 1 Ramadhan, sudah sangat terasa angin dan suasana bulan Ramadhan. Sholat maghrib, Masjid masih sepi. Belum terlihat banyak jama’ah, seperti hari- hari biasa. Adzan isya berkumandang, sangat indah. Suaranya menusuk- nusuk telinga seorang muslim untuk segera sujud kepada penciptanya. Tapi tidak terdengar sedikitpun oleh orang- orang yang pura-pura tuli, dengan sengaja menampakkan kesombongannya. Alhamdulillah, isya kali ini penuh dengan jama’ah. Begitu juga dengan sholat subuh, maghrib, tapi tidak dengan dzuhur dan ashar.

Empat hari Ramadhan telah pergi, meninggalkan orang- orang yang sama sekali tidak menyia- nyiakannya. Dan orang- orang yang lain pun pergi meninggalkan Masjid, rumah Allah itu sudah terlihat sepi, kembali seperti semula. Hanya terlihat orang- orang biasa, orang- orang yang masih istiqomah dan takut kepada Allah.

Seandainya kami bisa selalu mengisi shof- shof rumah-MU seperti awal bulan Ramadahan, pasti tersenyumlah rumah-MU dengan indah.

No Response to "Seandainya"

Post a Comment