Pilihan

Sebuah pilihan selalu datang dalam kehidupan ini, dan kadang kita sebagai manusia sangat susuah untuk memilih yang terbaik untuk kita. Itu juga terjadi saat kita harus lebih memilih mendahulukan Allah atau masalah dunia, memilih untuk ibadah atau mencari dunia. Kita sadar kalau kehidupan dunia hanya sementara, tapi tak jarang kita munafikkan kesadaran kita.
Itu juga terjadi kepada saya sebagai mahasiswa, dan tentunya kebanyakan mahasiswa muslim lainnya. Sebagai mahasiswa kita sering munafikkan kesadaran itu, dan terjerumus kedalamnya. Kita sering takut kalau terlambat masuk kelas, takut terlambat ketemu dengan dosen. Kita selalu berusaha untuk tepat waktu untuk masuk kuliah, dan berusaha untuk tepat waktu untuk menemui dosen. Alasanya kenapa? Tentunya karena ingin terlihat baik di depan dosen, dan pada akhirnya akan mendapatkan nilai yang baik pula. Sebaliknya, kalau kita sering terlambat masuk kuliah, atau bahkan tidak masuk kuliah, hasil yang akan kita dapat tentunya akan tidak membahagiakan. Di cap jelek oleh dosen, di marahin, dan akhirnya dapat nilai yang tidak memuaskan.
Tapi, kita sering lupa. Kita lupa, kenapa kita tidak takut saat terlambat memenuhi kewajiban kita kepada Allah? Kenapa kita tidak takut di cap jelek oleh Allah? Kenapa kita tidak takut dapat nilai jelek saat kita di akhirat nanti? Kita sering lupakan itu. Kita sangat terburu-buru untuk bisa absen kepada dosen, tapi kita sangat santai saat Allah memanggil kita untuk absen kepada-NYA. Kita sangat takut dapat hukuman dari dosen karena tidak masuk kuliah, tapi kita sama sekali tidak takut akan hukuman Allah karena kita tidak bersujud kepada-NYA. Kita sangat bersemangat untuk mendapat pujian dan penilaian baik dari dosen, tapi tidak bersemangat untuk mendapatkan penilaian baik dari Allah.
Astaghfirullah, kita sering tidak sadar telah menduakan Allah. Kita sering lebih memilih dunia, dan mengakhirkan atau bahkan melupakan kewajiban kita kepada Allah. Sebuah pilihan yang kadang tidak kita sadari, atau memang sengaja untuk tak tersadari.

No Response to "Pilihan"

Post a Comment